"Ini merupakan permasalahan lama yang sekarang sedang diatasi dan perlu waktu untuk pembangunannya," kata Menteri ESDM Darwin Z Saleh dalam pesan singkatnya kepada VIVAnews.com di Jakarta, Senin, 11 April 2011.
Seperti diketahui, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berkeberatan dengan rencana pemerintah yang sedang mengkaji penambahan volume ekspor gas ke Jepang. Apindo mencatat sebanyak 326 pabrik di Indonesia saat ini masih kebingungan mencari sumber pasokan gas guna mengoperasikan pabriknya.
Selain masalah prasarana penyaluran gas, Darwin menjelaskan, persoalan gas selama ini juga muncul karena keterikatan Indonesia pada kontrak-kontrak pengadaan gas yang sudah disusun sejak dulu. "Bukankah kalangan dunia usaha paling aware pada prinsip menghormati hukum dan kontrak," katanya.
Untuk itu, Kementerian ESDM meminta agar para pengusaha memahami persoalan pasokan gas ini secara lebih komprehensif. Bahkan, pemerintah mengimbau agar para pengusaha mulai aktif menginvestasikan dananya pada prasarana penyaluran gas.
"Mengeluhkan kondisi --padahal kami sama-sama memiliki pandangan yang sama-- bukanlah sikap yang tepat untuk mengatasi problem-problem seperti ini sejak dahulu," kata Darwin.
Dia menambahkan, pemerintah sampai saat ini belum berniat meningkatkan ekspor gas ke Jepang sesuai permintaan dari Wakil Menteri Luar Negeri Jepang, Makiko Kikuta, yang sempat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu.
Hingga kini pemerintah masih berprinsip bahwa alokasi utama penggunaan gas nasional adalah untuk memasok kebutuhan dalam negeri. Hingga kini, pemerintah masih memegang prioritas utama penggunaan gas untuk ketahanan energi dan pangan. "Jadi, gas terutama paling penting untuk PLN dan industri pupuk," katanya. (art)
http://bisnis.vivanews.com/news/read/214026-esdm-minta-waktu-sediakan-prasarana-gas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Isi Komentar Anda pada opsi Google/Blogger Untuk Anda yang memiliki Akun Google/Blogger.
Silakan Isi Komentar Dengan Baik Dan Bijak.