Curiga Ada Manipulasi, ICW Laporkan Proyek Gedung DPR ke KPK

<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1b&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a59ecd1b' border='0' alt='' /></a>

Jakarta - Meski banyak yang menentangnya, DPR tetap pada keputusan melanjutkan pelaksaan rencana membangun gedung baru. Patut dicurigai di balik keputusan tersebut ada keuntungan finansial dan hasilnya akan dinikmati para anggota DPR.

"Kita akan melaporkan ke KPK untuk mensinergiskan menekan DPR membatalkan proyek pembangunan ini. Mungkin 2 hari ini,” kata Firdaus Ilyas, peneliti ICW seusai jumpa pers mengenai Dugaan Adanya Pemborosan Dalam Pembangunan Gedung Baru DPR di Sekretariat ICW, Jl Kalibata Timur, Jakarta, Rabu (13/4/2011).

Menurutnya sikap ngotot DPR terhadap kebijakan tersebut jelas telah mengabaikan aspirasi masyrakat. Kinginan beberapa pihak untuk mengambil keuntungan terlihat dari mark-up atau pemborosan anggaran yang ada di dalam rencana pembangunan gedung baru DPR.

“Yang kita khawatirkan adalah DPR tidak mewakili rakyat tetapi kepentingan partai. Kita menduga mereka berkepentingan. Partai-partai juga potensial untuk hal itu, melalui utusan mereka di DPR,” kata Ketua Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW ini.